•MRI (Magnetic Resonance Imaging)
•Pengantar MRI
•MRI
atau
Magnetic Resonansi
Imaging adalah suatu teknik pencitraan yang
berdasarkan pada efek fisika dengan prinsip resonansi
magnetic inti atom.
•Berbeda dengan pemeriksaan yang
menggunakan sinar-x
yang mengakibatkan radiasi dengan tingkat energi yang
tinggi sehingga terjadi ionisasi pada tubuh.
•MRI
menggunakan
magnet hingga mencapai 1,5
T. Sehingga memiliki kekuatan yang
sangat tinggi kira-kira mencapai
30.000 kali magnet bumi
•MRI
juga menggunakan sinyal
radio frekuensi
•MRI
Sangat aman bagi tubuh karena prosesnya yang
natural dengan memanfaatkan
atom-atom hidrogen pada tubuh
•Beda
CT dan MRI
•MRI dapat dipergunakan untuk melihat bagian tubuh dengan berbagai irisan
•Citra MRI dihasilkan berdasarkan interaksi inti atom dengan radiofrekuensi dalam medan
magnet. Sedangkan CT berdasarkan atenuasi Sinar X
•MRI dipengaruhi oleh parameter seperti T1, T2, dan proton density serta medan
magnet, sedangkan CT dipengaruhi oleh densitas jaringan
•MRI tidak dapat menampakkan gambaran udara dan tulang dengan baik sementara CT dapat
•Kesamaan CT dan MRI
•Modalitas canggih
•Digunakan secara luas untuk indikasi
neurology,
•Dioperasikan melalui data
prosesing
primer.
•Bagaimana MRI bekerja?
•Pada MRI tubuh dimasukkan ke dalam suatu medan
magnet dan dirangsang
(excited) oleh suatu sinyal RF
(Radio frekuensi). Karena sebagian besar tubuh kita terdiri dari zat cair atau hidrogen, maka frekuensi sinyal RF
yang diberikan, disesuaikan dengan kuat medan
magnet dan rasio elektromagnetic atom
hidrogen.
•Rangsangan sinyal RF akan menyebabkan atom hidrogen tersebut beresonansi dan menyerap sebagian energi dari sinyal RF yang diberikan. Pada saat sinyal RF tersebut dihentikan, atom hidrogen akan melepaskan kembali energi tersebut dengan cara mengeluarkan sinyal RF,
yang sinyalnya diterima oleh suatu antena khusus dengan bantuan komputer sinyal yang
diterima, diolah dan direkontruksi sehingga akan dihasilkan suatu citra berdasarkan kerapatan atom
hidrogen tubuh.
•Sejarah MRI
•Bermula pada tahun 1946
felix
Bloch (1905-1984) seorang ahli fisika (Stamford
University)
yang menerangkan teori tentang perilaku inti atom
yang mirip
magnet kecil.
•Penemuan serupa juga terjadi pada saat yang
bersamaan ditempat yang
berbeda oleh
Edward Purceli
(Harvard University).
•Kedua orang tsb memenangkan hadiah nobel bersama untuk fisika pada tahun 1952, penemuan mereka tentang induksi inti atom tsb dikenal dengan teori NMR (Nuclear Magnetic Resonance)
•Pada akhir dekade 1960, ahli fisika Raymond Danadian yang sedang melakukan spektroskopi NMR, menemukan bahwa jaringan
malignant memberikan spektrum yang
berbeda dengan jaringan
normal, dan kemudian
parameter-parameter NMR berbeda untuk jaringan
normal dan
malignant.
•Pada tahun 1974,Danadian berhasil membuat citra NMR.suatu
tumor pada tikus secara kasar,dan pada tahun 1970
beliau berhasil membuat citra tubuh dengan waktu yang diperlukan selama 4
jam.
•Dalam periode yang sama , Paul Lauterbur bergabung dalam penyelidikan yang
serupa dan kemudian memberikan hasil yang
kita kenal sekarang dengan MRI.
•Penamaan MRI
•Hal terpenting dari MRI adalah perilaku inti atom yang disebut NMR (Nuclear Magnetic Resonansi), akan tetapi penggunaan istilah nuklir dihindari.
•Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kebingungan maupun kekhawatiran yang
timbul sebagai akibat adanya kaitan antara perkataan
"nuklir"
dengan teknologi yang
digunakan dalam senjata nuklir dan resiko bahan radioaktif.
•Berbeda dengan teknologi senjata nuklir, “nuclear”
pada
MRI berarti
“nuclei”
yang
artinya inti atom
•Konsep Fisika MRI
•Suatu muatan yang
bergerak dapat menghasilkan medan
magnet. Contohnya pada suatu kumparan kawat yang
dihubungkan dengan baterai, arus yang
mengalir melalui kumparan terdiri atas partikel yang
bergerak (elektron), sehingga menimbulkan medan
magnet disekitarnya.
•Dalam keadaan tanpa medan
magnet, inti atom dengan jumlah proton dan neutron yang ganjil, seperti H¹,
N¹⁵, C¹³ dsb akan berputar pada porosnya sendiri atau disebut spin.
•Inti atom
yang berputar tersebut akan menimbulkan efek listrik disekitar sumbu putarannya, dengan kata lain
menginduksi suatu medan
magnet yang lemah. Karena itu inti atom
tsb mempunyai momen magnetik
•Pada MRI
yang diamati adalah tanggapan inti atom
hidrogen yang
memiliki sebuah
proton, karena unsur hidrogen
paling banyak terkandung dalam tubuh sekitar 80%.
Selain itu H juga memiliki momen magnetik dan rasio giromagnetik
paling besar dibanding inti lainnya
•Rasio Giromagnetik dari beberapa unsur
•Dalam keadaan tanpa medan
magnet arah kutub
magnet adalah acak, sehingga kuat magnetisasi adalah nol
•Bagaimana
Jika
Inti
atom H dalam
tubuh
diberi
medan
magnet????
•Ketika tubuh pasien diletakkan pada tempat yang
ada medan
magnet yang kuat, akan ada momen magnetik dari masing-masing inti
atom, inti atom
juga akan mengarah pada medan
magnet (Bo) tersebut .Bo dinyatakan dalam
Tesla
•Dengan memberikan medan magnet luar yang kuat, tubuh pasien menjadi terpolarisasi dengan kuat Magnetisasi M, dan pasien bagaikan
magnet dengan dua kutub ( utara dan selatan).
•Longitudinal
magnetization
•Net
magnetisation
vector (NMV) searah Bo
•Bo
adl medan
magnet external
•Interaksi Bo dan NMV
adalah
basis MRI
•Bo
dalam
Tesla
•Precession
Pada saat tubuh pasien berada dalam medan magnet yang kuat, ada gerakan berputar pada inti atom
yang berputar pada porosnya sendiri
(spin), gerakan tersebut disebut Precession. Poros gerakan
precession dari semua spin
yang terjadi akan mengarah paralel atau berlawanan
(anti paralel) terhadap medan
magnet luar .
•Persamaan Larmor:
precessional freq
= Bo x gyromagnetic
ratio
•Hydrogen
= 42.57 MHz
1,5
T = 63.86 MHz
0.5
T = 21.28 MHz
•Resonansi
Bila kita berikan suatu pulsa RF melalui suatu antena, yang frekuensinya sama dengan kecepatan sudut perputaran
spin, dengan arah vertikal terhadap medan
magnet tersebut,
atom tersebut akan terangsang untuk menyerap energi, sehingga terjadi resonansi yang
mengakibatkan sudut
precession semakin besar. Fenomena tersebut dikenal dengan NMR (Nuclear Magnetic Resonance).
•Dengan memberikan pulsa RF
yang resonansi , keadaan energi masing-masing
proton dapat berubah, sudut precission
proton-proton tersebut akan menyimpang ke arah sumbu z negatif, sehingga kuat magnetisasi Mz berubah arah menjadi negatif, seperti pada gambar dibawah ini.
•Relaksasi
•Sesaat setelah pulsa RF tersebut dihentikan,
proton-proton tersebut akan kehilangan energi yang
diserap sebelumnya, dan arah precission akan berubah kembali ke keadaan semula yaitu sumbu z positif, dan kuat magnetisasi Mz kembali menjadi positif. Keadaan tersebut di kenal dengan nama relaksasi .
•Ada 2 macam relaksasi T1 & T2.
T1 – Relaxasi longitudinal
T2 – Relaxasi transversal.
•Free Induction Decay (FID)
Bila kita gunakan suatu antena khusus yang disebut “COIL“
pada saat
proton sedang relaksasi , akan timbul arus listrik yang
diinduksikan oleh
proton, arus listrik tersebut merupakan sinyal RF
yang dipancarkan dari tubuh pasien, sinyal tersebut dikenal dengan nama
Free
Induction Decay (FID).
•Free induction Decay (FID) kemudian diterima kembali oleh
COIL yang selanjutnya akan diproses secara matematis dalam komputer dan kemudian diterjemahkan dalam bentuk gambar
•COIL berfungsi
sebagai
transmitter dan
receiver sinyal-sinyal
RF
No comments:
Post a Comment