Sunday, July 9, 2017

FISIKA RADIOLOGI - OPTIK GEOMETRI

OPTIK GEOMETRI

Pemantulan Cahaya:
n  Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
n  Melihat benda è pemantulan cahaya oleh benda  dan pantulannya mengenai mata

1.      Isaac Newton (1642-1727) :
         Mengenai teori emisi
         Cahaya terdiri dari bagian masa yang sangat kecil yang dipancarkan oleh sumber cahaya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat besar

2.      Chritian Huygens (1629-1695) :
         Teori modulasi/ teori gelombang.
         Cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi/ merupakan gelombang, perbedaannya hanya terletak pada frekwensi dan panjang gelombangnya.
         Cahaya merambat dengan perantaraan gelombang-gelombang cahaya.

3.      Thomas Young (1778-1829) dan Augustin Fresnel (1788-1827)
         Cahaya dapat melentur dan berinterferensi
         Hal ini tidak dapat diterangkan dengan teori emisi Newton

4.      Jean Leon Foucault (1831-1879)
         Kecepatan merambat cahaya dalam zat cair lebih kecil dari pada kecepatan rambat cahaya dalam udara
         Bertentangan dengan teori emisi Newton



5.      James Clerk Maxwell (1831-1879)
         Cepat rambat cahaya sama dengan cepat rambat gelombang-gelombang elektromagnetik
         Kesimpulanè cahaya adalah gelombang elektromagnetik

6.      Pieter Zeeman (1852-1943)
         Pengaruh magnet yang kuat terhadap berkas cahaya

7.      Johannes Stark (1874-1957)
         Medan listrik yang sangat kuat pun berpengaruh terhadap berkas cahaya

8.      Max KarlErust Luding Plank (1858-1947) :
         Cahaya adalah paket-paket kecil yang disebut kwanta
         Paket-paket energi dari cahaya disebut photon
         Teori kuantum cahaya

9.      Albert Einstein (1879-1955)
         Gejala fotolistrik, è pemancaran elektron-elektron oleh suatu zat tertentu karena disinar. Cahaya memiliki sifat sebagai partikel dan gelombang elektromagnetik (dualisme)
         Sifat gelombang atau materi pada cahaya tergantung pada cara mengamatinya

10.  Heinrich Rudolph Hertz (1857-1894)
·         Gelombang elektromagnetik itu adalah gelombang transversal, sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat menunjukkan gejala polarisasi



Pemantulan Baur dan Teratur
·         Jika cahaya datang pada permukaan pemantul yang tidak rata maka akan terjadi pemantulan baur atau pemantulan difus
·         Jika pada permukaan rata dan halus maka  terjadi pemantulan teratur
Hukum Pemantulan Huggen
·         Sinar datang, sinar pantul dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada bidang datar.
Sudut datang = sudut pantul


Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
·         Maya
·         Sama besar dengan bendanya (perbesaran = 1)
·         Tegak dan  berlawanan arah
·         Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin

Bayangan :
·         Bayangan nyata adalah bayangan yang dapat langsung dilihat pada alat optik tetapi dapat ditangkap oleh layar dan terjadi karena pertemuan langsung sinar-sinar cahaya (bukan perpanjangan)
·         Bayangan maya adalah bayangan yang tidak dapat langsung dilihat pada alat optik dan tidak dapat ditangkap oleh layar dan terjadi karena perpanjangan sina-sinar cahaya

Bayangan :



Panjang minimum
·         Cermin datar yang diperlukan agar kita dapat melihat seluruh badan kita adalah setengah dari tubuh kita
·         Medan penglihatan adalah ruang dibelakang cermin yang dapat dilihat oleh mata. Medan penglihatan paling luas jika kedudukan mata tepat pada garis sumbu cermin
·         Jumlah bayangan yang dibentuk oleh n cermin datar bersudut α adalah :
·         N = (3600/ α)-1

Pemantulan cahaya oleh cermin
·         Cermin Cekung (Konkaf)
·         Cermin Cembung (konvex)




1.      Cermin Cekung (Konkaf)
·         Mengumpulkan sinar
·         Pantulan terjadi di bagian dalam cermin
·         R dan f adalah positif (f = ½ R)


Hubungan s, s’ dan f
  • 1/s +1/s’ = 1/f = 2/R
  • Bila benda nyata tandanya positif (+)
  • Bila benda maya tandanya negatif (-)
  • Bila bayangan nyata tandanya positif (+)
  • Bila bayangan maya tandanya negatif (-)
  • Pembesaran bayangan M = |h’/h| = |s’/s|

Sinar Istimewa
  • Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan oleh cermin melalui titik fokus (f)
  • Sinar melalui titik fokus dipantulkan oleh cermin sejajar sumbu utama
  •  Sinar melalui titik pusat lengkung dipantulkan kembali oleh cermin melalui titik yang sama



Pembagian Daerah
  • Terdiri dari 4 daerah
  • S = Jarak benda ke cermin
  • S’ = Jarak bayangan ke cermin
  • .f = Jarak fokus ke cermin
  • R = Jari jari lengkung cermin

Benda di Daerah III
  • Nyata
  • Terbalik
  • Diperkecil




Benda di Daerah II
  • Nyata
  • Terbalik
  • Diperbesar









Benda di Daerah I
         Maya
          Tegak
          Diperbesar




Benda di Daerah IV
·         Nyata
·         Tegak
·         Diperkecil

Benda di C
·         Nyata
·         Terbalik
·         Sama besar


            Daerah Titik Fokus (f)
·         Tak hingga
·         Garis sejajar
2.      Cermin Cembung (Konvex)
·         Menyebarkan sinar
·         Pantulan terjadi di bagian luar cermin
·         R dan f adalah negatif
Daerah I
·         Maya
·         Tegak
·         Diperkecil


Daerah II
·         Nyata
·         Tegak
·         Diperbesar


Daerah III
n  Maya
n  Tegak
n  Diperkecil


Daerah Titik Fokus
·         Maya
·         Tak hingga



Pembiasan Cahaya :
·         Perubahan arah rambat atau pembelokan pada saat cahaya melewati 2 medium yang berbeda
·         Pembiasan cahaya terjadi karena perbedaan kecepatan merambat


Hukum Snellius Pembiasan
·         Sin i/Sin r = c/v = n
·         Sin i/Sin r = n2/n1 = v1/v2
·         n1Sin i = n2 Sin r
·         c  = Kec cahaya di ruang hampa
·         v  =  Kec cahaya di medium
·         n  =  Indeks bias medium

Lanjutan....
·         Sinar datang, sinar bias dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar
·         Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal dan sebaliknya
Catatan:
·         Frekuensi cahaya tidak berubah ketika cahaya melewati dua medium yang berbeda indeks biasnya


Indeks Bias Mutlak
·         Kemampuan medium membelokkan cahaya yang berasal dari ruang vakum/udara
·         Semakin besar indeks biasnya maka semakin besar cahaya akan dibelokkan mendekati garis normal
·          n>1, i>r

Indeks Bias Relatif :
·         Perbandingan antara indeks bias medium 1 dengan medium 2
·         n21 disebut sebagai indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
.n<1 atau n>1, i<r

Pembiasan Pada Kaca Plan Pararel
·         Sin i/Sin r = Sin r’/Sin r = i = r’
·         X = d[Sin (i-r)/Cos r]




Prisma
·         Benda bening yang dibatasi oleh bidang datar yang membentuk sudut satu sama lain
·         Sinar melewati prisma maka sinar mengalami perubahan arah

Pembiasan Cahaya Pada Prisma
·         Sudut deviasi (δ) adalah sudut apit yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang mula-mula dengan sinar bias akhir dalam prisma
·         β = r1 + i2
·         èδ= (i1 + r2 ) – β




·         Sudut deviasi minimum (δm) tercapai jika i1 = r2
·         δm= (i1 + r2 ) - β è δm = 2i - β
·          è i1 =½m + β)
·         r1 = ½β
·         Untuk sudut pembias yang kecil (β<15°) maka nilai sinus mendekati nilai sudutnya
·         δm = (n-1)β



Pemantulan Sempurna
·         Jika  i (sudut datang) kecil maka semua sinar datang akan dipantulkan
·         Sudut datang semakin besar maka semakin banyak sinar datang yang dipantulkan oleh bidang batas
·         Sudut bias mencapai 90° seluruh sinar akan dipantulkan oleh bidang batas sehingga terjadi pemantulan sempurna


·         Sudut kritis/sudut batas adalah sudut dimana sudut bias mencapai  90°
·         Pemantulan sempurna terjadi jika sinar berasal dari medium dengan indeks bias lebih tinggi
·         Sin ik = 1/nm
·         ik  =  Sudut kritis
·         nm =  Indeks bias medium
Pembiasan Cahaya Pada Lensa Tipis
·         Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan melengkung
Hubungan f, R dan n
·         1/s + 1/s’ = 1/f = [(n2/n1)-1][1/R1-1/R2]
·         R1  =  Jari-jari lensa searah sinar datang
·         R2  =  Jari-jari lensa searah sinar bias
·         catatan:
·         Jika s sepihak dengan sinar datang diberi tanda positif
·         Jika s’ sepihak dengan sinar bias diberi tanda positif
Jika R sepihak dengan sinar datang diberi tanda
              Jenis-Jenis Lensa :
             









Lensa Konkaf :          


Pembesaran Bayangan
  • M =|h’/h| = |S/S’|
  • Kuat lensa èP = 1/f
  • Lensa Gabungan
  • Pgab = P1 +P2……dst
  •          = 1/f1 + 1/f2



Alat Alat Optik
·         Mata
·         Loupe
·         Mikroskop
Mata
·                        Alat optik yang daya penglihatnya sangat terbatas
·                        Perlu alat bantu sesuai keperluan
Mata Melihat Jelas
·                        Berakomodasi è Melihat jelas dengan menyesuaikan bentuk lensa mata
·                        Tidak berakomodasi è Melihat dengan jelas tanpa mengubah bentuk lensa mata
Mata Normal
·                        Titik dekat mata terletak 25 cm è benda berada 25 cm dari lensa mata
·                        Benda kurang dari 25 cm èberakomodasi sekuat kuatnya
·                        Benda jauh tidak berhingga ètidak berakomodasi
Mata Lihat Dekat (Miop)
·                        Titik dekat mata lebih kecil dari 25 cm
·                        Lensa mata kurang cekung
·                        Membantu mata miop harus dengan lensa cekung (negatif)

Mata Lihat Jauh (Presbiop)
·                        Titik dekat mata lebih besar dari 25 cm
·                        Lensa mata kurang cembung

·                        Membantu mata miop harus dengan lensa cembung (positif)

No comments:

Post a Comment