Sunday, July 9, 2017

FISIKA RADIOLOGI - DINAMIKA PARTIKEL

DINAMIKA PARTIKEL

DINAMIKA :
         Ilmu yang mempelajari antara gaya dan gerak
GAYA :
         Jenis dorongan atau tarikan pada suatu benda
         Membuat benda diam menjadi bergerak
         Diukur dengan neraca pegas
         Besaran Vektor

GERAK :
         Besaran Vektor
         Hukum Newton (1643-1727)
1. Hk Newton I è Hk kelembaman/inersia
2. Hk Newton II
3. Hk Newton III èAksi & Reaksi

HUKUM NEWTON I
         Bila result gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol atau tidak ada gaya yang bekerja pada benda
         ΣF = 0
         Setiap benda akan bergerak terus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus atau tetap diam
         Benda mempunyai sifat mempertahankan keadaannya
         Benda akan bergerak apabila menerima gaya
HUKUM NEWTON II
         Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda
         F = m a atau a = F/m
         Dimana F : gaya (Kg m/s2)
                    m : masa benda (Kg)
                          a : percepatan (m/s2)

HUKUM NEWTON III
         Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama tapi arahnya berlawanan
         Hukum ini juga dinamakan hukum reaksi, jika :
1. Bila kedua benda berinteraksi
2. Bekerja pada dua benda yang berbeda
3. Sama besarnya tapi berlawanan arah

MASSA :
         Jumlah atau banyaknya zat itu sendiri
         Massa di semua tempat harganya sama
         Besaran Skalar
         Kg (SI)
BERAT :
         Besarnya gaya tarik bumi terhadap massa benda
         Berat dapat berubah ubah tergantung dimana benda tersebut berada
         Besaran Vektor
         Newton (SI)
USAHA :
         Suatu proses perubahan energi
         Hasil kali perpindahan dengan komponen gaya pada arah perpindahan tersebut
         Gaya yang bekerja pada suatu benda dan menyebabkan benda tersebut bergeser
         W = F x S
         Satuan  joule (kg.m2/s2)

Benda Bergerak
         Benda yang sedang bergerak lurus beraturan sepanjang lintasan S (datar dan licin) dengan kecepatan v1, Kemudian pada posisi S1 mendapat gaya F sehingga benda tersebut bergerak lurus berubah beraturan dengan percepatan sesuai hukum Newton II      (F = m.a)

KERJA :
         Pada S1 ditetapkan sebagai awal pencatatan waktu è kecepatan  setelah t detik : V2=V12 + at
         Posisi benda adalah :              S2 = S1 + V1 t +½at2
         W = Δ Ek = Ek2 – Ek1

ENERGI POTENSIAL
         Energi yang dimiliki (tersimpan pada benda) karena kedudukannya
         Ep = m g h
         Usaha èW = m g h2 - m g h1



Gaya Konservatif & Nonkonservatif
·         Gaya konservatif adalah gaya yang jika kita melakukan usaha dengan gaya tersebut maka usaha tersebut dapat kita peroleh kembali
·         Gaya nonkonservatif adalah gaya yang jika kita melakukan usaha dengan gaya tersebut maka usaha tersebut tidak dapat kita peroleh kembali

DAYA :
         Daya adalah banyaknya energi yang dirubah dari satu sistem ke sistem lainnya tiap selang waktu yang diperlukan
         P =  ΔE/Δt
            = W/Δt
            = F.S/ Δt
            = F.v  (Watt)

Hukum Kekekalan Energi :
         Pada sistem yang terisolasi (Tidak ada gaya luar yang bekerja) selalu berlaku bahwa energi mekanik totalnya adalah konstan
         Energi mekanik adalah energi potensial ditambah  energi kinetik
         EM1 = EM2
         Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2           

MOMENTUM :
         Momentum merupakan besaran físika yang menyatakan kuantitas perkalian antara massa (m) dengan kecepatan (v) suatu benda
         P = m.v
         Dimana P : momentum (Kg m/s)
                      m : masa benda (Kg)
                       v : kercepatan (m/s)



IMPULS
Perubahan momentum suatu benda :
I = ΔP = P2 – P1 = mv2 – mv1
         Jika perubahan tersebut  dengan selang waktu (Δt) maka :
                                             I/ Δt = [m(v2 – v1)/ Δt] = m(Δv/ Δt)
                                             I = F. Δt.
                                             I = m. Δv
                                             I = m(v2 – v1)
         Karena F = ΔP/ Δt, è gaya merupakan perubahan momentum tiap satuan waktu

Hukum Kekekalan Momentum
Jika dua bola saling bertumbukan
         maka besarnya momentum linear sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama.
                                             mAvA’ + mBvB’ = mAvA + mBvB


TUMBUKAN :
         Koefisien restitusi tumbukan adalah perbandingan kecepatan relatif benda setelah tumbukan dengan kecepatan relatif benda sebelum tumbukan
                       e= -[(VA’-VB’)/(VA-VB)]
             

Jenis-jenis Tumbukan:
         Tumbukan lenting sempurna jika e = 1,  Berlaku hukum kekekalan energi kinetik dan momentum
         Tumbukan lenting sebagian jika 0<e<1, hanya berlaku hukum kekekalan momentum

         Tumbukan tidak lenting sama sekali jika e = 0, berlaku hukum kekekalan momentum

No comments:

Post a Comment